Gubernur Sumatera Barat meninjau lokasi pasca Banjir di Pesisir Selatan

Posted on Thursday, 14 March 2024 | by : Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (Admin SDA BK) | 966 kali dibaca

×Close

Previous

This text will be overwritten by jQuery

Next

Kunjungan Bapak Gubernur Sumatera Barat pada tanggal 9 Maret 2024 ke lokasi Batang Tarusan, Nagari Barung-Barung Belantai, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kab. Pesisir Selatan yang terdampak longsor dan banjir bandang yang melanda hampir di sepanjang alliran Sungai Batang Tarusan dengan tinggi banjir mencapai 1,7 m ke rumah penduduk, areal pertanian dengan total luas genangan hampir mencapai 3.000 ha. Dampak luapan banjir menyebabkan adanya endapan sedimen lumpur dan kayu-kayu di sepanjang Jalan Nasional Padang-Bengkulu, Dimana jalan dan permukiman penduduk secara alamiah merupakan dataran banjir di saat puncak banjir periode 50 tahunan terjadi.

Gubernur Sumatera Barat didampingi Kadis SDABK melakukan Tinjauan Lapangan Pasca Banjir di Jalan Nasional Tarusan

Bapak Gubernur bersama Dinas SDABK Provinsi Sumatera Barat dan Instansi terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat serta Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Barat meninjau sejumlah titik jalan dan jembatan terdampak banjir dan longsor di Labuhan Balai Selasa Kabupaten Pesisir Selatan dikarenakan hujan lebat pada tanggal 7 Maret 2024 beberapa hari yang lalu.

Dengan kerjasama dan koordinasi bersama Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Barat dan Balai Wilayah Sungai Sumatera V serta Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Barat penanganan longsor dapat segera teratasi agar kelancaran jalur transportasi di Jalan Nasional Padang-Bengkulu kembali normal.

Infografis Dampak Bencana Banjir di Sumatera Barat pasca hujan lebat pada 7 Maret 2024

Infrastruktur sumber daya air yang terdampak banjir bandang yakni: Bendung Daerah Irigasi Koto Salapan, Balai Selasa, Kecamatan Ranah Pesisir; rusaknya jembatan layanan di Bendung Daerah Irigasi Koto Kandis di Batang Kambang, Kecamatan Lengayang; rusaknya penahan tebing Sungai di Batang Lumpo.